Musa, Hafidz Cilik Delegasi Kemenag
Harumkan Indonesia di Mesir
Jakarta (Pinmas) —- Musa La Ode
Abu Hanafi, hafidz cilik asal Indonesia berhasil meraih peringkat tiga
kompetisi hafalan Al Quran pada Musabaqah Hifzil Quran (MHQ)
Internasional Sharm El Sheikh, Mesir. Prestasi membanggakan ini ikut
mengharumkan nama Indonesia di Mesir dan dunia Islam lainnya.
Ayahanda Musa, La Ode Abu
Hanafi melalui pesan singkatnya kepada Humas Kemenag menjelaskan bahwa musa
berangkat ke Mesir pada 9 April lalu untuk mengikuti MHQ Internasional. Keberangkatan Musa
karena ditunjuk oleh Kementerian Agama yang mendapatkan undangan dari
Kementerian Wakaf Mesir. Hal itu tidak terlepas dari prestasi bocah berusia 10
tahun ini pada STQ Nasional tahun 2015 lalu yang
berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede.
“Musa mengikuti STQ Nasional 2015 di Pondok Gede Jakarta.
Semua pertanyaan dijawab lancar tanpa salah, dan (Musa) mendapatkan peringkat 5
Cabang 30 Juz Putra,” jelasnya, Jumat (16/04) kemarin.
Menurut La Ode, ada tiga cabang
lomba pada MQH Internasional di Mesir, yaitu:
cabang hafalan 30 juz dewasa beserta tafsir, cabang hafalan 15 juz dewasa
beserta tafsir, dan cabang hafalan 30 juz untuk anak-anak. Total peserta dari
semua cabang berjumlah 80 orang 60 negara seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi,
Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia,
Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia.
“Cabang ketiga inilah yang
diikuti oleh Musa,” jelasnya. Musa merupakan satu-satunya utusan
Indonesia yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut. Hafidz Indonesia
itu merupakan peserta paling kecil di antara seluruh peserta lomba, karena
lainnya berusia di atas sepuluh tahun.
La Ode menambahkan, proses
lomba terbagi dalam dua tahap. Peserta yang lolos tahap pertama akan masuk pada
tahap kedua. Musa menjadi salah satu dari 6 peserta lainnya yang mengikuti tes
tahap kedua. Peserta lainnya ada yang berasal dari Meuretania, Mesir, dan
negara Muslim lainnya.
“Musa satu-satunya peserta yang
dapat menjawab pertanyaan dengan lancar tanpa salah, lupa, dan tanpa di bel
tanda teguran,” terang La Ode Abu Hanafi.
Prestasi Musa ini sontak
disambut gembira masyarakat Indonesia. “Delegasi cilik Indonesia, Musa, telah
berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia,” kata
Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) KBRI Kairo Lauti Nia Sutedja lewat siaran
pers yang diterima di Jakarta, Jumat (15/04).
Meski hanya menjadi juara tiga
dalam kategori hafalan 30 juz anak-anak, Musa dianggap telah berhasil menjalani
kompetisi itu karena belum menguasai bahasa Arab. Salah satu tolok ukurnya, dia
mampu melantunkan Al Quran secara tartil meski sedikit cadel karena faktor
usia. Ketua Dewan Juri, Syeikh Helmy Gamal, mengatakan Musa memiliki potensi
yang baik meski belum menjadi juara pertama. (mkd/mkd)
Sumber. www.kemenag.go.id